X ATU 1 Karakteristik Ternak Unggas

Karakteristik Umum Ternak Unggas




unggas secara umum memiliki beberapa karakteristik khas yang membedakannya dari ternak lain, yang sangat relevan dalam konteks budidaya di program Agribisnis Ternak Unggas:

KarakteristikPenjelasanImplikasi dalam Budidaya
Pertumbuhan CepatSebagian besar unggas (terutama ayam pedaging) mencapai bobot potong dalam waktu yang relatif singkat (mingguan).Membutuhkan manajemen pakan dan kesehatan yang intensif dan tepat agar mencapai target panen.
Daur Hidup PendekUmur produktifnya singkat (misalnya ayam petelur komersial sekitar 70-80 minggu).Perlu pergantian stok (culling dan restocking) secara terencana untuk menjaga efisiensi produksi.
Konversi Pakan EfisienMampu mengubah pakan menjadi produk (daging/telur) dengan efisiensi yang tinggi (rasio FCR rendah).Formulasi pakan menjadi kunci utama keberhasilan dan profitabilitas usaha.
Produktivitas TinggiMampu menghasilkan telur dalam jumlah banyak (ayam petelur) atau daging dalam jumlah besar (ayam pedaging) dalam satu periode.Memerlukan kondisi lingkungan yang optimal (suhu, ventilasi) dan nutrisi yang mencukupi.
Sensitif terhadap LingkunganMudah stres dan rentan terhadap perubahan suhu ekstrem, kelembaban, dan ventilasi buruk.Perlu kandang tertutup (close house) atau kandang terbuka yang dimodifikasi dengan manajemen iklim yang baik.
Mudah Dipindah-pindahkanUkuran tubuhnya relatif kecil, mempermudah penanganan, transportasi, dan panen.Mempermudah kegiatan praktikum panen, sortasi, dan pengiriman ke pasar atau RPH (Rumah Potong Hewan).

Contoh Nyata di Lingkungan SMK Negeri 1 Kedawung Sragen

Jurusan Agribisnis Ternak Unggas (ATU) di SMK Negeri 1 Kedawung Sragen berfokus pada keahlian budidaya unggas pedaging dan petelur secara komersial dan profesional. Oleh karena itu, contoh ternak yang paling mungkin ditemui adalah:

1. Ayam Ras Pedaging (Broiler)

Karakteristik Khas:

  • Kecepatan Tumbuh: Pertumbuhan bobot badan sangat cepat, sering kali mencapai bobot panen (misalnya 1.8-2.2 kg) hanya dalam 30-40 hari.

  • Kebutuhan Pakan Tinggi: Membutuhkan pakan dengan kandungan protein dan energi tinggi di fase awal untuk mendukung pertumbuhannya.

  • FCR Rendah: Rasio konversi pakan (FCR) yang baik, sering di bawah 1.7 (berarti kurang dari 1.7 kg pakan menghasilkan 1 kg bobot badan).

Contoh di Lingkungan SMK:

  • Unit Praktik Budidaya Broiler: Siswa mungkin memelihara ayam broiler dari DOC (Day Old Chick) hingga panen, menerapkan jadwal pemberian pakan, vaksinasi, dan pemantauan berat badan harian.

  • Penerapan Close House: Untuk mengoptimalkan karakteristik pertumbuhan cepat dan sensitivitas unggas terhadap lingkungan, SMK mungkin memiliki kandang close house (kandang tertutup) modern yang memungkinkan kontrol suhu dan ventilasi secara ketat.

2. Ayam Ras Petelur (Layer)

Karakteristik Khas:

  • Kemampuan Produksi Telur: Memiliki kemampuan genetik untuk bertelur sangat banyak, dengan puncak produksi bisa mencapai 90-95% (jumlah telur per 100 ekor per hari).

  • Fase Produktif Panjang: Walaupun daur hidup relatif pendek, fase bertelurnya panjang (mulai dari umur sekitar 18-20 minggu hingga culling di umur 70-80 minggu).

  • Kebutuhan Kalsium Tinggi: Membutuhkan pakan dengan kandungan Kalsium (Ca) yang sangat tinggi untuk pembentukan cangkang telur yang kuat.

Contoh di Lingkungan SMK:

  • Unit Praktik Kandang Layer: Siswa merawat ayam petelur di kandang baterai atau sistem kandang lain. Praktik utamanya meliputi pengumpulan, sortasi, dan pengepakan telur, serta pencatatan produksi harian (egg record).

  • Praktik Formulasi Pakan: Siswa jurusan ATU belajar menghitung dan meramu pakan yang sesuai untuk fase starter, grower, dan layer agar kebutuhan nutrisi, terutama Kalsium, terpenuhi optimal.

Komentar

Posting Komentar